Kota Langsa
Kota Langgsa adalah salah satu kota di Aceh. Kota Langsa adalah kota yang menerapkan hukum Syariat Islam.
Kota Langsa berada kurang lebih 400 km dari kota Banda Aceh.
Kota Langsa sebelumnya berstatus Kota Administratif sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kota
Administratif Langsa. Kota Administratif Langsa diangkat statusnya
menjadi Kota Langsa berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tanggal 21 Juni
2001. Hari jadi Kota Langsa ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2001.
Kota Langsa terkenal sebagai kota pendidikan, kota perdagangan, kota kuliner/makanan, dan kota wisata.
Ada beberapa perguruan tinggi ternama di Kota Langsa, antara lain;
Universitas Samudra Langsa, STAIN Zawiyah Cot Kala, Kampus LP3I dan
beberapa akademi dari kebidanan dan keperawatan seperti; Akademi
Kebidanan Harapan Ibu, Akademi Kebidanan Bustanul Ulum, Akademi
Keperawatan Yayasan Cut Nyak Dhien, Akademi Keperawatan UMMI, Akademi
Keperawatan Depkes (Departemen Kesehatan), dan lainnya.
Tempat menarik di Kota Langsa
Lapangan Merdeka Kota Langsa. Lapangan ini biasa dipakai
untuk acara-acara dan kegiatan sosial lainnya. Banyak warga menghabiskan
waktu di sore hari, dengan sajian makanan dan hiburan yang tersedia.
Ada banyak sajian makanan yang ditawarkan di sini, menjelang sore dan
malam hari. Menu istimewa adalah, Mie Aceh, sate daging, martabak, es krim, aneka makanan tradisional, aneka western food
seperti burger dan pizza, dan jajanan lainnya dengan harga yang sangat
terjangkau. Lapangan ini akan dipenuhi orang-orang ketika Sabtu malam
(atau malam Minggu).
Taman Bambu Runcing. Taman ini terletak tak berjauhan dari Lapangan Merdeka Kota Langsa. Taman dengan konsep central park atau "taman di tengah kota" ini banyak dikunjungi karena ada nilai sejarah kemerdekaan di sini. Salah satu karakteristik taman ini adalah, adanya Tugu Bambu Runcing yang berdiri megah di tengah taman. Diperkaya juga dengan plakat "Udeep syaree matee syahed" dan "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar" serta plakat gambar perjuangan Rakyat Aceh mengusir penjajah. Plakat ini terletak di tembok belakang Bambu Runcing.
Gedung Kantor Bappeda atau disebut juga gedung Balee Juang, terletak di jantung Kota Langsa. Merupakan gedung peninggalan kolonial Belanda. Arsitektur ala Belanda masih sangat jelas terdapat pada gedung ini. Gedung ini telah ada sejak tahun 1920, yang ketika itu bernama HET KANTOORGEBOUW DER ATJEHSCHE HANDEL-MAATSCHAPPIJ TE LANGSAR, gedung semacam ini hanya ada saja di Aceh ketika itu yaitu Kuta Raja dan Langsa. Di depan gedung ini, ada kantor pos yang sama-sama bercirikan arsitektur Belanda.
Pelabuhan Kuala Langsa. Pelabuhan ini adalah satu-satunya pelabuhan yang menghubungkan Kota Langsa dengan luar negeri. Dahulu pelabuhan ini ramai akan aktivitas transportasi dari Kota Langsa ke luar negeri, dengan beberapa jenis kapal penumpang express dengan rute pulang-pergi ke Malaysia, Penang dan Thailand. Serta aktivitas bongkar muat pengiriman barang mulai dari Malaysia, Penang, Thailand, India dan Singapura. Pada hari Sabtu 23 Februari 2013, pelayaran perdana Langsa - Penang kembali diresmikan setelah sempat vakum pada masa konflik dahulu Ini bentuk komitmen pemerintah Aceh untuk menjadikan Pelabuhan Kuala Langsa menjadi pelabuhan internasional. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing di sektor perdagangan.
Kawasan Pecinan atau biasa disebut dalam bahasa Inggris China Town, warga Kota Langsa biasa menyebut dengan "Kawasan Toko Belakang". Kawasan ini dulunya merupakan kawasan komunitas warga Tionghoa yang besar. Sampai sekarang beberapa bangunan asli milik warga Tionghoa masih bisa dilihat, namun seiring perkembangan zaman, sebagian bangunan ini dihancurkan dan dibangun bangunan yang lebih modern. Ada beberapa makanan khas China di sini, seperi kwetiau, pangsit, cap cay, dan lain-lain. Terdapat juga satu bangunan pabrik kecap asin tertua di sini, dan di dekat pasar, ada Vihara Buddha Kota Langsa yang juga menawarkan keindahan seninya.
Taman Bambu Runcing. Taman ini terletak tak berjauhan dari Lapangan Merdeka Kota Langsa. Taman dengan konsep central park atau "taman di tengah kota" ini banyak dikunjungi karena ada nilai sejarah kemerdekaan di sini. Salah satu karakteristik taman ini adalah, adanya Tugu Bambu Runcing yang berdiri megah di tengah taman. Diperkaya juga dengan plakat "Udeep syaree matee syahed" dan "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar" serta plakat gambar perjuangan Rakyat Aceh mengusir penjajah. Plakat ini terletak di tembok belakang Bambu Runcing.
Gedung Kantor Bappeda atau disebut juga gedung Balee Juang, terletak di jantung Kota Langsa. Merupakan gedung peninggalan kolonial Belanda. Arsitektur ala Belanda masih sangat jelas terdapat pada gedung ini. Gedung ini telah ada sejak tahun 1920, yang ketika itu bernama HET KANTOORGEBOUW DER ATJEHSCHE HANDEL-MAATSCHAPPIJ TE LANGSAR, gedung semacam ini hanya ada saja di Aceh ketika itu yaitu Kuta Raja dan Langsa. Di depan gedung ini, ada kantor pos yang sama-sama bercirikan arsitektur Belanda.
Pelabuhan Kuala Langsa. Pelabuhan ini adalah satu-satunya pelabuhan yang menghubungkan Kota Langsa dengan luar negeri. Dahulu pelabuhan ini ramai akan aktivitas transportasi dari Kota Langsa ke luar negeri, dengan beberapa jenis kapal penumpang express dengan rute pulang-pergi ke Malaysia, Penang dan Thailand. Serta aktivitas bongkar muat pengiriman barang mulai dari Malaysia, Penang, Thailand, India dan Singapura. Pada hari Sabtu 23 Februari 2013, pelayaran perdana Langsa - Penang kembali diresmikan setelah sempat vakum pada masa konflik dahulu Ini bentuk komitmen pemerintah Aceh untuk menjadikan Pelabuhan Kuala Langsa menjadi pelabuhan internasional. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing di sektor perdagangan.
Kawasan Pecinan atau biasa disebut dalam bahasa Inggris China Town, warga Kota Langsa biasa menyebut dengan "Kawasan Toko Belakang". Kawasan ini dulunya merupakan kawasan komunitas warga Tionghoa yang besar. Sampai sekarang beberapa bangunan asli milik warga Tionghoa masih bisa dilihat, namun seiring perkembangan zaman, sebagian bangunan ini dihancurkan dan dibangun bangunan yang lebih modern. Ada beberapa makanan khas China di sini, seperi kwetiau, pangsit, cap cay, dan lain-lain. Terdapat juga satu bangunan pabrik kecap asin tertua di sini, dan di dekat pasar, ada Vihara Buddha Kota Langsa yang juga menawarkan keindahan seninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar